Minggu, 23 Mei 2010

KAsihan! Bocah miskin mengidap tumor di kaki

Liputan6.com, Ponorogo: Seorang Bocah di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu, (6/2) terkena Tumor ganas pada kakinya, yang mengakibatkan sang bocah tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Karena terkendala biaya, orang tua sang bocah yang berprofesi sebagai buruh tani musiman, hanya bisa memberikan perawatan seadanya.
 
Purwanto, bocah berusia sebelas tahun, warga Dusun Jurang Sempu, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo kini hanya bisa tergolek lemah di tempat tidur bambunya yang hanya beralaskan plastik terpal bekas. Akibat tumor ganas yang kini menyerang kakinya, ukuran kaki sang bocah ini semakin hari semakin membesar. Saat ini ukuran kakinya hampir tiga kali lebih besar dari kepalanya sendiri.

 
Hampir lima tahun lebih Purwanto menderita tumor di kakinya. Purwonto mulai merasakan sakit pada kakinya ketika dia duduk di kelas satu Sekolah Dasar (SD) lima tahun yang lalu. Akibat tumor tersebut ia tidak bisa berjalan dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti anak-anak lain seusianya
 
Misirah, ibu sang bocah mengatakan, penyakit anaknya saat ini terus semakin parah, dan mengakibatnya anaknya tidak bisa melanjutkan sekolahnya. Ia menjelaskan, anaknya sudah lama menderita tumor namun karena terkendala biaya, Purwanto hanya dibawa ke mantri atau dukun desa setempat saja, itupun kalau mendapat pinjaman utang dari tetangga atau kerabat untuk membayar jasa dukun atau mantri.
 
Kerabat sang Bocah, Wagiman menuturkan, sebelumnya Purwanto sempat dibawa ke salah satu rumah sakit di Ponorogo, namun karena tidak memiliki uang, bocah tersebut terpaksa dibawa pulang lagi. "Semua keluarga berharap Purwanto dapat sembuh kembali dan melanjutkan sekolahnya, tapi mau bagaimana lagi, jangankan untuk mengobatkan anak, mau makan aja susah" kata Wagiman.
 
Orang tua dan kerabat Purwanto berharap, pemerintah daerah setempat mau memberikan kemudahan, dan meringankan biaya perawatan rumah sakit kepada anaknya. Kondisi Purwanto yang semakin hari semakin parah, membuat pihak keluarga khawatir akan membahayakan keselamatan anak mereka.(ARL/AYB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan cerdas, karena komentar Anda adalah cerminan dari diri Anda. Salam Sukses

Artikel Lainya...

Sitemap